Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bimbingan dan Konseling Islam merupakan ilmu pelayanan yang popular di kalangan akademisi. Definisi dari Bimbingan dan Konseling Islam ini dibagi menjadi dua istilah yaitu, bimbingan adalah pemberian bantuan kepada seorang individu agar dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi secara mandiri dan sebaik-baiknya atau the best choice. Sedangkan konseling ini istilah yang sangat popular di kalangan akademisi maupun praktisi, terutama institusi yang menangani masalah-masalah keluarga maupun social, baik government organization GO maupun non-government organitation NGO. Karena hal ini didukung oleh berbagai problematika yang berkembang dalam lingkungan masyarakat, sehingga mendorong para akademisi dan praktisi konseling dalam ikut serta menangani fenomena yang bekembang tersebut, problematika tersebut tidak hanya di sekolah atau madrasah, tetapi juga di masyarakat pada umumnya. Tujuan bimbingan dan konseling untuk memberikan bantuan supaya klien atau konseli bisa mencapai berbagai tujuan perekembangan dalam bidang karir, bidang belajar, dan bidang sosial. Untuk itu seorang konselor juga harus mengetahui batasan-batasan masalah dalam bimbingan dan konseling. Batasan-batasan yang dimaksut ini ialah mana yang dapat ditangani dan mana yang tidak bisa ditangani oleh Bimbingan dan Konseling Islam. Bimbingan pribadi adalah bimbingan yang diarahkan kepada individu supaya menjadi pribadi yang lebih baik, serta individu tersebut dapat menghadapi dan menyelesaikan masalah pribadi yang berhubungan dengan keadaan psikologisnya dalam aspek-aspek kehidupan pribadi dan mengadakan penyesuaian diri terhadap individu tersebut. Bimbingan pribadi ini sangat berperan penting dalam kehidupan seorang idividu. Dengan cara ini kehidupan seorang individu akan lebih terarah, mempunyai sifat yang posisitif atau respek terhadap diri sendiri, dan mempunyai rasa tanggungjawab dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajiban. Adapun beberapa masalah yang dapat ditangani oleh bimbingan konseling dalam bidang pribadi ini diantaranya mengembangkan sikap yang positif, membantu siswa dalam memahami dan mengembangkan potensi bakat minatnya, membantu siswa untuk mengurangi kepribadian introvert. Sedangkan batasan diluar penanganan Bimbingan dan Konseling Islam ini diantaranya; Obsessive Complusive Disorder OCD merupakan sebuah penyakit mental yang berpengaruh pada konsisi jiwa seseorang dan OCD ini penyakit mental yang cukup ekstrem, untuk penanganan OCD ini biasanya ditangani oleh psikolog maupun psikiater. Depresi berlebihan ini juga diluar penanganan BKI karena depresi dapat dibagi menjadi 2 tipe yaitu Major Deppresive Disorder MDD dan Dysthymie Disorder gangguan distimik atau distimia tipe yang sudah kronis. Depresi ini dapat ditangani dengan pola hidup, terapi psikolog, dan dengan obat-obatan obat antiretroviral atau ARV. Bimbingan pada bidang sosial adalah membantu para individu dalam menyelesaikan masalah-masalah pribadi sosial. Masalah pribadi sosial ini seperti masalah dengan hubungan dengan sesama teman, dosen, serta staf, pemahaman sifat, kemampuan penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal, serta penyelesaian konflik. Bimbingan sosial ini bertujuan supaya pribadi memiliki sikap optimis dalam menghadapi masa depan, memiliki komitmen untuk mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt, dan mampu memahami kelebihan dan kekurangan yang ada pada dalam dirinya. Batasan didalam penanganan bimbingan dan konseling pada bidang sosial ini ialah kesenjangan sosial, pelecehan seksual, dan kenakalan remaja. Sedangkan batasan diluar penanganannya diantaranya; Kriminalitas ditangani dengan cara penal dan non penal. Korupsi dapat dilakukan pemberantasan yaitu mendesain ulang pelayanan politik terutama dalam bidang pelayanan masyarakat, memasukkan koruptor kedalam penjara, dan penegak hukum harus di lakukan dengan terpadu yang bertujuan untuk memberantas korupsi. Sedangkan penyakit menular dapat diaatasi dengan memutuskan rantai penularan penyakit. Bimbingan karir adalah bimbingan yang dilakukan dalam proses mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia kerja, khususnya dalam memilih lapangan kerja ataupun profesi tertentu dengan membekali diri agar siap dalam menjalani pekerjaan tersebut. Aspek kehidupan yang bersangkutan pada bidang karir diantaranya aspek perkembangan, kepribadian, sosial, budaya, ekonomi, dan belajar. Pelaksanaan bimbingan koseling ini dilakukan dengan pemberian informasi yang dapat membantu siswa dalam meraih cita-citanya. Bimbingan karir ini bertujuan membekali keterampilan individu agar mampu bekerja, menyesuaian diri, dan meningkatkan diri. Batasan masalah yang dapat ditangani oleh bimbingan konseling pada bidang ini adalah masalah-masalah yang dihadapi peserta didik dalam penilaian diri untuk perencanaan karir, masalah-masalah yang dihadapi peserta didik dalam menelaah dan eksplorasi jabatan untuk perencanaan karir, dan implikasi pelayanan bimbingan karir terhadap masalah-masalah yang dihadapi peserta didik dalam perencanaan karir. Bimbingan konseling belajar adalah sebuah bagian dari bimbingan konseling perkembangan yang didalamnya mengandung beberapa aspek belajar seorang individu seperti aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam proses pelayanan bimbingan konseling belajar diperlukan beberapa tahapan diantaranya tahapan analisis kebutuhan, tahapan perencanaan layanan, tahapan aksi pemberian layanan, dan tahapan evaluasi dan tindak lanjut. Konseling ini bertujuan supaya dapat mengetahui cara-cara belajar yang efektif dan efisien bagi peserta didik atau konseli, serta peserta didik mampu mampu memilih suatu bidang studi yang sesuai dengan kemampuan cita-cita dan kondisinya. Selain itu bimbingan konseling belajar juga memiliki fungsi preservative, preventif, kuratif, rehabilitasi, dan advokasi. Batasan masalah yang dapat ditangani oleh bimbingan konseling belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Yang dimana faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non-sosial. Seorang konselor harus memiliki wawasan yang luas terkait batasan-batasan masalah yang dapat ditanganinya dan tidak dapat ditanganinya. Dengan mengetahui hal tersebut maka konselor tidak akan asal-asalan dalam membantu proses pelayanan konseli atau klien. Jika masalah yang dating pada diri klien bukan ranahnya konselor maka harus dialih tangankan kasus, supaya mendapatkan pelayanan yang tepat. Lihat Pendidikan SelengkapnyaProfesi Pengembangan Profesi, dan Perkembangan Gerakan Bimbingan dan Konseling Islam. Desember 19, 2017. BAB II. PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Ciri-ciri Profesi. 1. Pengertian Profesi. Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga
Bimbingan dan Konseling merupakan terjemahan dari istilah guindance dan counselling dalam bahasa Ingris. Kata âguindanceâ berasal dari kata kerja to guide yang mempunyai arti âmenunjukan, membimbing, menuntun, ataupun membantuâ Hallen 20052. Sesuai dengan istilahnya maka bimbingan dapat diartikan secara umum sebagai bantuan dan tuntunan, namun tidak semua bantuan diartikan bimbingan. Menurut Shertzer dan Stone mengartikan bimbingan sebagai proses pemberian bantuan kepada individu agar mampu memahami diri dan lingkungannya. Menurut Rochman Natawidjaja mengartikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan kehidupan pada umumnya. Sementara, Winkel 200527 mendefenisikan bimbingan suatu usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman dan informasi tentang dirinya sendiri, suatu cara untuk memberikan bantuan kepada individu untuk memahami dan mempergunakan secara efisien dan efektif segala kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan pribadinya, sejenis pelayanan kepada individu-individu agar mereka dapat menentukan pilihan, menetapkan tujuan dengan tepat dan menyusun rencana yang realistis, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan memuaskan diri dalam lingkungan dimana mereka hidup, suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya sendiri. Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan arahan, masukan terhadap seseorang. Dari beberapa definisi para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan sama dengan pemberian bantuan kepada seseorang yang membutuhkan bantuan untuk membantu seseorang mengatasi masalahnya atau mengungkapkan kemampuan yang dimilikinya. Bimbingin diberikan oleh seorang ahli dibidangnya kepada orang yang membutuhkan bimbingan. Dan bimbingan juga dapat diartikan sebagai upaya pemberian bantuan kepada peserta didik dalam rangka mencapai perkembanganya yang optimal. Bimbingan dapat diberikan kepada seseorang individu atau sekumpulan individu, ini berarti bahwa bimbingan dapat diberikan secara individual dan juga diberikan secara kelompok. Bimbingan diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan, tanpa memandang umur sehingga baik anak maupun orang dewasa, dengan demikian bimbingan ini sangat penting untuk membantu para konseli yang mengalami masalah agar dapat teratasi secara optimal, sebab itu dibutuhkan pelayanan yang baik, menyenangkan, menarik, dan profesional. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan â Pengertian Koperasi Sekolah, Fungsi, Tujuan Dan Cirinya Lengkap Pengertian Konseling Pengertian konseling secara etimologis, istilah konseling berasal dari bahasa latin, yaitu âconsiliumâ yang berarti dengan atau bersama yang dirangkai dengan menerima atau memahami. Sedangkan dalam bahasa Anglo-Saxon, istilah konseling berasal dari âsellanâ yang berarti âmenyerahkanâatau menyampaikanâ. Sebelumnya telah dijelaskan pengertian bimbingan selanjutnya akan dijelaskan pengertian konseling. Wagito, dalam Aqib 201229 mengemukakan bahwa konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara, dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapi untuk mencapai kesejateraan hidupnya. Tolbert, dalam Prayitno dan Amti 2004101. Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. Dengan melihat uraian tentang bimbingan dan konseling di atas, maka dapat dirumuskan tentang pengertian Bimbingan dan Konseling BK yaitu Serangkaian kegiatan berupa bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli pada konseling dengan cara tatap muka, baik secara individu atau beberapa orang dengan memberikan pengetahuan tambahan untuk mengatasi permalahan yang dialami oleh konseli, dengan cara terus menerus dan sistematis. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Gotong Royong Berdasarkan pasal 27 peraturan pemerintah No. 29/1990 âBimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upayapenemuan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depanâ Depdikbud 1994 sedangkan menurut Permendikbud RI Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah menjelaskan pengertian bimbingan dan konsling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru bimbingan dan konesling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya. Menurut Prayitno dan Erman Amti, merumuskan arti Bimbingan adalahproses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepadaseseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupundewasa, agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuandirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dansarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yangberlaku. Prayitno 2004 Kartini Kartono lebih lanjut mengungkapkan, Bimbingan adalah pertolongan yang diberikan oleh seseorang yang telah dipersiapkandengan pengetahuan pemahaman keterampilan-keterampilan tertentu yangdiperlukan dalam menolong kepada orang lain yang memerlukan pertolongan. Kartini 1985 Menurut Rahman Natawijaya, mengertikan Bimbingan adalah sebagaisuatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secaraberkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinyasendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindaksecara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah,keluarga, masyarakat dan kehidupan pada umumnya. Bimbinganmembantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai mahluk sosial. Dewa 2008 Definitionof Guidance. âGuidance facilitates peoplethroughout their lives to managetheir own educational, training,occupational, personal, social andlife choices so that they reach theirfull potential and contribute to thedevelopment of a better societyâNational GuidanceForum 2007 Menurut Prayitno & Erman Amti 199499 Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang-orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Menurut Rochman Natawidjaja 1981 Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Dengan demikian dia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti Winkel & Sri Hastuti 200729. Menurut Bimo Walgito 1982 11 bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang di berikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu-individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. Menurut Miller 1961 menyatakan bahwa bimbingan merupakan proses bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah dalam hal ini termasuk madarasah, keluarga, dan masyarakat. Menurut Arthur J. Jones 1970 mengartikan bimbingan sebagai âThe help given by one person to another in making choices and adjustment and in solving problemsâ. Pengertian bimbingan yang dikemukakan Arthur ini amat sederhana yaitu bahwa dalam proses bimbingan ada dua orang yakni pembimbing dan yang dibimbing, dimana pembimbing membantu si terbimbing sehingga si terbimbing mampu membuat pilihan-pilihan, menyesuaikan diri, dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya Sofyan S. Willis 200911. Menurut Moegiadi 1970 bimbingan berarti suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal memahami diri sendiri; menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan; memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya sendiri dan tuntutan dari lingkungan Winkel & Sri Hastuti 200729. Menurut Andi Mappiare 1984 berpendapat bahwa bimbingan merupakan serangkaian kegiatan paling pokok bimbingan dalam membantu konseli/klien secara tatap muka, dengan tujuan agar klien dapat mengambil taanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus Winkel & Sri Hastuti 200735. Menurut Surya 1988 mengutip pendapat Crow & Crow 1960 menyatakan bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki pribadi baik dan pendidikan yang memadai, kepada seseorang individu dari setiap usia untuk menolongnya mengembangkan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan arah pandangannya sendiri, membuat pilihan sendiri, dan memikul bebannya sendiri M. Tohirin 200817. Menurut Dr. Moh Farozin, kutipan 1 menjelaskan arti bimbingan adalah proses pemberian bantuan ilmiah dan kontinyu, secara langsung dan tidak langsung oleh konselor kepada konseli, agar dengan kemampuannya sendiri konseli dapat memahami diri, menerima diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan diri, dan merealisasikannya, secara bertanggung jawab sehingga mencapai kesejahteraan kebermaknaan dan kebahagiaan hidup, selama hidup di dunia dan akherat. Menurut Dr. Moh Farozin, kutipan 2 mengemukakan makna dari bimbingan adalah proses pemberian bantuan ilmiah dan kontinyu, secara langsung dan tidak langsung oleh konselor kepada konseli, agar dengan kemampuannya sendiri konseli dapat mencapai kemandirian dalam hidupnya, tugas perkembangan secara optimal, mengentaskan masalah yang dihadapinya secara bertanggung jawab sehingga mencapai kesejahteraan kebermaknaan dan kebahagiaan hidup, selama hidup di dunia dan akherat. Menurut saya Bimbingan merupakanproses pemberian bantuan kepada seseorang atau kelompok orang secaraterus-menerus atau sistematis oleh guru pembimbing atau orang yang berkompeten agar individu ataukelompok individu menjadi pribadi yang berkembang dan mandiri. Menurut Berdnard & Fullmer ,1969, Konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan,motivasi,dan potensi-potensi yang yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketige hal tersebut. Menurut Bimo Walgito 198211 menyatakan bahwa konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individhu dalam memecahkan masalah kehidupanya dengan wawancara, dengan cara yang sesuai dengan keadaan individhu yang dihadapinya unuk mencapai hidupnya. dan menyetir to steer. Beberapa ahli menyatakan bahwa konseling merupakan inti atau jantung hati dari kegiatan bimbingan. Ada pula yang menyatakan bahwa konseling merupakan salah atu jenis layanan bimbingan. Menurut James P. Adam yang dikutip oleh Depdikbud 1976; 19 Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu antara seorang konselor membantu yang lain konseli supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubunganya dengan masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang. Menurut Smith,dalam Shertzer & Stone,1974 , konseling merupakan suatu proses dimana konselor membantu konselor membuat interprestasi â interprestasi tetang fakta-fakta yang berhubungan dengn pilihan,rencana,atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuat. Menurut Pepinsky 7 Pepinsky ,dalan Shertzer & Stone,1974, konseling merupakan interaksi yangaterjadi antara dua orang individu ,masing-masing disebut konselor dan klien ;bterjadi dalam suasana yang profesional cdilakukan dan dijaga sebagai alat untuk memudah kan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Penjelasan Fungsi Stratifikasi Sosial Tujuan Bimbingan dan Konseling Bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik mencapai tugas-tugas perkembangan secara optimal sebagai makhluk tuhan, sosial, dan pribadi. Lebih lanjut tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu individu dalam mencapai kebahagian hidup pribadi sebagai makhluk tuhan, kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat, hidup bersama dengan individu-individu lain, harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya. Wardati dan Jauhar 201128 Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk mengenal dan memahami potensi, kekuatan dan tugas- tugas perkembangannya, mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada dilingkungannya, mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut, memahami dan mengatasi kesulitan- kesulitan sendiri menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan lembaga tenpat kerja dan masyarakat, menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya; dan menggunakan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara tepat dan teratur secara optimal. Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangannya yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar akademik, dan karir. Yusuf dan Nurihsan, 201013-14 Tujuan bimbingan dan konseling tersebut diatas memberikan gambaran tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di Sekolah, karena dengan adanya tujuan bimbingan dan konseling, maka pelaksanaan bimbingan dan konseling di Sekolah akan benar-benar memberikan hasil yang positif bagi konseli dan bimbingan dan konseling akan diminati oleh konseli sebagai sasaran layanan karena dalam tujuan bimbingan dan konseling telah dijelaskan apa yang menjadi capaian bimbingan dan konseling pada diri konseli. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Definisi Hubungan Struktur Sosial Dengan Mobilitas Sosial Prinsip Bimbingan dan Konseling Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep-konsep filosofis tentang kemanusian yang menjadi dasar bagi pemberian layanan bantuan atau bimbingan. Menurut Prayitno dan Amti 2004 mengemukakan ada 4 prinsip Bimbingan dan Konseling yaitu prinsip berkenaan dengan sasaran layanan, pinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu, prinsip yang berkenaaan dengan program layanan, prinsip berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan. Prinsip-prinsip BK tersebut akan diuraikan sebagai berikut. a. Prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan Bimbingan dan konseling melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama dan status sosial ekonomi. Bimbingan dan konseling berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang unik dan dinamis. Bimbingan dan konseling memperhatikan sepenuhnya tahap dan bernagai aspek perkembangan individu. Bimbingan dan konseling memberikan perhatian utama kepada perbedaan individual yang menjadi orientasi pokok pelayanan. b. Prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu. BK berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental atau fisik individu terhadap penyesuaian dirinya dirumah, disekolah serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan, dan sebaliknya pengaruh lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik individu. Kesenjangan sosial, ekonomi dan kebudayaan merupakan faktor timbulnya masalah pada individu yang kesemuanya menjadi perhatian utama pelayanan BK. c. Prinsip yang berkenaan dengan program layanan. Adapun prinsip-prinsip yang berkenaan dengan program pelayanan layanan BK itu adalah sebgaai berikut BK merupakan bagian integrasi dari proses pendidikan dan pengembangan, oleh karena itu BK harus diselaraskan dan dipadukan dengan program pendidikan serta pengembangan peserta didik Program BK harus fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan individu, masyarakat dan kondisi lembaga dan Program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan dari jenjang pendidikan terendah sampai tertinggi. Prinsip berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan layanan Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Penjelasan Peran Sosial Beserta Jenis dan Macam Asas Bimbingan dan Konseling Pelayanan bimbingan dan konseling adalah pekerjaan prodesional sesuai dengan makna uraian tentang pemahaman, pelanggaran, dan penyikapan yang meliputi unsur-unsur kognisi, afeksi dan perlakuan konselor terhadap kasus pekerjaan profesional itu harus dilaksanakan dengan mengikuti kaidah-kaidah yang menjamin efisien dan efektivitas proses dan lain-lainya. Kaidah-kaidah tersebut didasarkan atas tuntutan keilmuan layanan di satu segi antara lain bahwa layanan harus didasarkan atas data dan perkembangan klien,dan tuntutan optimalisasi proses penyelenggaraan layanan di segi lain yaitu suasana konseling ditandai oleh adanya kehangatan,pemahaman,penerimaaan,kebebasan dan keterbukaan,serta sebagai sumber daya yang perlu diaktifkan. Asas bimbingan dan konseling yaituketentuan-ketentuan yang harus diterapkan dalam penyelenggaraann layanan itu. Apabila asas-asas itu diselenggarakan dan diikuti dengan baik,maka dapat diharapkan proses pelayanan mengarah pada pencapaian tujuan yang diharapkan, sebaliknya,apabila asas itu diabaikan atau dilanggar maka sangat dikhawatirkan kegiatan yang terlaksana itu justru berlawanan dengan tujuan bimbingan dan konseling,bahkanakan dapat merugikan orang- orang yang terlibat dalam pelayanan,serta profesi bimbingan dan konseling itu sendiri. Dalam menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling di sekolah hendaknya selalu mengacu pada asas-asas bimbingan dan konseling. Asas- asas ini dapat diterapkan yakni asas kerahasiaan, asas kesukarelaan, asas keterbukaan, asas kekinan,asas kemandirian, asas kegiatan, asas kedinamisan, asas keterpaduan, asas kenormatifan, asas keahlian, asas alih tangan, dan asas tutwuri handayani. Untuk mendapatkan wawsan dan pemahaman yang memadai mengenai asas-asas bimbingan dan konseling diatas dijelaskan sebagai berikut Asas kerahasiaan Pelayanan bimbingan dan konseling ada kalanya berhubungan dengan klien yang mengalami masalah. Sebagaimana telah diketahui bahwa dalam kegiatan bimbingan konseling kadang-kadang klient harus menyampaikan hal-hal yuang sangat pribadi/rahasia, kepada konselor, oleh karena itu konselor harus menjaga kerahasiaan data yang diperolehnya dari kliennya. Bagi klien yang bermasalah dan ingin menyelesaikan masalahnyaakan sangat membutuhkan bantuan dari orang yang dapat menyimpan kerahasian masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu segala sesuatu yang dibicarakan klien kepada konselor tidak boleh disebarluaskan kepada pihak asas ini benar-benar dilaksanakan oleh konselor, maka konselor akan mendapat kepercayaan dari semua pihak dan mereka akan memanfaatkan jasa bimbingan dan konseling dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya,jika konselor tidak dapat memegang asas kerahasiaan ini dengan baik,maka hilanglah kepercayaan klien terhadap konselor,sehingga akibatnya pelayanan bimbingan tidak dapat tempat atau diterima di hati klien dan para calon klien. Selain itu klien akan takut meminta bantuan pada konselor sebab khawatir masalah dan diri mereka akan menjadi bahan pembicaraan orang. Sementara itu ada kemungkinana klien akan menyebarluaskan pengalaman yang yang tidak menyenangkan ini kepada klien lain. Hal yang demikian dapat berdampak terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling selanjutnya,dan konselor tidak dapat dipercaya oleh klien. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa asas kerahasiaan merupakan asas kunci dalam usaha bimbingan dan konseling,dan harus benar-benar dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Asas kesukarelaan Proses bimbingan dan konseling harus berlangsung atas dasar kesukarelaan,baik dari pihak konselor maupun ini keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling akan tercapai. Kesukarelaan itu ada pada konselor maupun pada klien. Artinya klien secara sukarela tanpa cara terpaksa mau menyampaikan masalah yang ditanganinya dengan mengungkapkan secara terbuka hal-hal yang dialaminya,serta mengungkapkan segenap fakta,data dan seluk beluk yang berkenaan dengan masalah yang dialaminya. Sementara konselor hendaknya dapat memberikan bantuan dnegan tidak terpaksa,atau dengan kata lain konselor memberikan bantuan dengan ikhlas. Asas keterbukaan Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat diperlukan suasana keterbukaan,baik dari pihak konselor maupun klien. Keterbukaan ini bukan hanya sekadar bersedia menerima saran-saran dari luar, tetapi lebih dari itu,diharapkan masing pihak yang bersangkutan bersedia buka diri untuk kepentingan masalah. Individu yang membutuhkan bimbingan diharapakan dapat berbicara sejujur mungkin dan berterus terang tentang dirinya sendiri sehingga dengan keterbukaan ini penelahan serta pengkajian berbagai kekuatan dan kelemahan klien dapat dilaksanakan. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan 6 Pengertian Ilmu dan Nilai Sosial Menurut Para Ahli Sosial Dasar Fungsi dalam Bimbingan dan Konseling Fungsi pemahaman Fungsi ini memungkinkan pihak-pihak yang berkepentingan dengan peningkatan perkembangan dan kehidupan klien klien, konselor dan orang ketiga memahami berbagai hal yang esensial berkenaan dengan perkembangan dan kehidupan klien. Fokus utama pelayanan bimbingan dan konseling yaitu klien dengan berbagai permasalahannya dan dengan tujuan konseling. Pemahaman yang sangat perlu dihasilkan oleh pelayanan bimbingan dan konseling adalah pemahaman tentang diri klien beserta permasalahannya oleh klien sendiri dan oleh pihak-pihak lain yang membantu klien, termasuk juga pemahaman tentang lingkungan diri klien. a. Pemahaman tentang Klien Pemahaman tentang klien merupakan titik tolak upaya pemberian bantuan terhadap klien. Sebelum seorang konselor atau pihak-pihak lain dapat memberikan layanan tertentu kepada klien, maka mereka perlu terlebih dahulu memahami klien yangakan dibantu itu. Materi dalam pemahaman ini dapat dikelompokkan menjadi berbagai data tentang Keluarga Kesehatan jasmani Riwayat pendidikan sekolah Pengalaman belajar di sekolah dan di rumah Pergaulan sosial Rencana pendidikan lanjut Kegiatan di luar sekolah Hoby dan kesukaran yang mungkin dihadapi Pemahaman tentang diri klien, pertama kali perlu dipahami oleh klien sendiri yang menyangkut kelemahan dan kekuatan yang dimilikinya. Adapun pihak lain yang juga perlu memahami diri klien adalah pihak-pihak yang berkepentingan guru,orangtua .Pemahaman pihak lain terhadap klien dipergunakan oleh konselor secara langsung untuk memberi pelayanan bimbingan dan konseling, maupun sebagai bahan acuan utama dalam rangka kerjasama dengan pihak-pihak lain dalam membantu klien. Bagi konselor, upaya mewujudkan fungsi pemahaman merupakan tugas awal pada setiap penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling. b. Pemahaman tentang Masalah Klien Pemahaman terhadap masalah klien membantu konselor dalam memberikan penanganan masalah, oleh karena itu maka pemahaman ini wajib dilaksanakan. Pemahaman terhadap masalah klien terutama menyangkut jenis masalahnya, intensitasnya, sangkut pautnya, sebab- sebabnya dan kemungkinan berkembangnya masalah ini jika tidak segera ditangani. c. Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas Untuk dapat memahami individu secara mendalam, maka pemahaman terhadap individu tidak hanya mencakup pemahaman terhadap lingkungan dalam arti sempit seperti keadaan rumah tempat tinggal, keadaan sosio ekonomi, dan keadaan sosio emosional keluarga, hubungan antar tetangga dan teman sebaya tetapi termasuk pemahaman terhadap lingkungan yang lebih luas. Fungsi pencegahan Layanan bimbingan dapat berfungsi pencegahan artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam fungsi pencegahan ini layanan yang diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat yang berfungsi pencegahan dapat berupa program orientasi, program bimbingan karier, inventarisasi data dan sebagainya. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan konselor adalah Mendorong perbaikan lingkungan yang kalau diberikan akan berdampak negatif terhadap individu yang bersangkutan. Mendorong perbaikan kondisi pribadi diri pribadi klien. Meningkatkan kemampuan individu untuk hal-hal yang diperlukan dan mempengaruhi perkembangan dan kehidupannya. Mendorong individu untuk tidak melakukan sesuatu yang akan memberikanresiko yang besar, dan melakukan sesuatu yang akan memberi manfaat. Menggalang dukungan kelompok terhadap individu yang bersangkutan. Fungsi pengentasan Klien yang mengalami masalah akan datang pada konselor dengan tujuan untuk dientaskannya masalah yang tidak mengenakkan dari dirinya. Di sinilah fungsi pengentasan perbaikan itu berperan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpecahnya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami klien. Fungsi pengembangan Fungsi ini berarti bahwa layanan bimbingan dan konseling yang diberikan dapatmembantu para klien dalam memelihara dan mengembangkankeseluruhan pribadinya secara mantap, terarah, dan berkelanjutan. Dalam fungsi ini hal-hal yang dipandang positif dijaga agar tetap baik dan mantap. Dengan demikian klien dapat memelihara dan mengembangkan berbagai potensi dan kondisi yang positif dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan. Semua fungsi bimbingan dan konseling harus dijalankan sesuai fungsi masing-masing bidang karena dari fungsi ini akan berkaitan dengan manfaat atau kegunaan dan keuntungan penyelenggaraan bimbingan dan konseling. Karena tujuan bimbingan dan konseling disini adalah membantu memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi-potensi mereka secara optimal. Proses dan tahapan dalam strategi konseling traumatik Proses konseling traumatik terlaksana karena hubungan konseling berjalan dengan baik. Proses konseling traumatik adalah peristiwa tengah berlangsung dan memberi makna bagi klien yang mengalami trauma dan memberi makna pula bagi konselor yang membantu mengatasi trauma kliennya. Trauma sebagai penyakit emosional tidak dapat sembuh langsung jadi, tetapi memerlukan proses dan tahapÂan-tahapan mulai dari tahapan pencegahan, penanggulangan dan penyembuhan. Dalam upaya penyembuhan/tindak lanjut upaya pemulihan dapat digunakan dengan tiga bentuk terapi yaitu terapi dengan penggunakan obat-obatan, teÂrapi melalui elektronik eletro-shock therapy dan terapi melalui pendekatan psikologi psycho-therapy yang dilaksanakan oleh para ahli di bidangnya masing-masing. Sesuai dengan ruang lingkup pembahasan, dalam makalah ini difokuskan hanya pada alternatif terapi ketiga yaiÂtu terapi psikologis. Terapi psikologi merupakan bantuan layanan yang menggunakan pendekatan psikologis, pendidikan dan lingÂkup budaya. Tujuannya adalah untuk membantu klien menguasai kemampuan tertentu sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Sebagaimana proses konseling pada umumnya, proses dalam strategi konseling traumatik juga dibagi atas tiga tahapan, yaitu tahap awal konseling, tahap pertengahan tahap kerja, dan tahap akhir konseling Achmad Juntika Nurihsan. Tahap awal konseling Tahap awal ini terjadi sejak klien bertemu dengan konselor hingga berjalan proses konseling dan menemukan definisi masalah trauma klien. Cavanagh 1982 menyebut tahap ini dengan istilah introduction, infitation dan environmental support. Adapun yang dilakukan oleh konselor dalam proses konseling pada tahap ini adalah sebagai berikut Membangun hubungan konseling traumatic yang melibatkan klien yang mengalami trauma Memperjelas dan mendefenisikan masalah trauma Membuat penjajakan alternative bantuan untuk mengatasi masalah trauma Menegosiasikan kontrak Tahap pertengahan konseling Berdasarkan kejelasan trauma klien yang disepakati pada tahap awal, kegiatan selanjutnya adalah mengkonfrontasikan pada 1 penjelajahan trauma yang dialami klien, 2 bantuan apa yang akan diberikan berdasarkan penilaian kembali apa-apa yang telah dijelajahi tentang trauma klien. Adapun tujuan pada tahap ini adalah Menjelajahi serta mengeksplorasi trauma serta kepedulian klien dan lingkungannya dalam mengatasi trauma tersebut Menjaga agar hubungan konseling selalu terpelihara roses konseling agar berjalan sesuai kontrak Tahap akhir konseling Cavanagh 1982 menyebut tahap ini dengan istilah termination. Pada tahap ini, konseling ditandai dengn beberapa hal berikut ini Menurunnya kecemasan klien, hal ini diketahui setelah konselor menanyakan keadaan kecemasanya Adanya perubahan perilaku klien kearah yang lebih positif, sehat dan dinamik Adanya tujuan hidup yang jelas di masa yang akan datang dengan program yang jelas pula Terjadinya perubaha sikap yang positif terhadap masalah yang dialaminya, dapat mengoreksi diri dan meniadakan sikap yang suka menyalahkan dunia luar seperti orang tua, teman dan keadaan yang tidak menguntungkan Tujusan tahap akhir ini adalah memutuskan perubahan sikap dan perilaku yang tidak bermasalah. Klien dapat melakukan keputusan tersebut karena klien sejak awal berkomunikasi dengan memutuskan perubahan sikap tersebut. Adapun tujuan lainnya dari tahap ini adalah Terjadinya transfer of learning pada diri klien Melaksanakan perubahan perilaku klien agar mampu mengatasi masalahnya Mengakhiri hubungan konseling. Daftar Pustaka Cavanagh, 1982. The Counseling Experience A Theoretical and Practical Approach. Monterey, California Brooks/Cole Publishing Company Hallen, A. 2005. Bimbingan Dan Konseling. Ciputat Quantum Teaching Jakarta. Rineka Cipta Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Yusuf Syamsu dan A. Juntika Nuhrisan. 2010. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung PT Remaja Rosdakarya Priyatno dan Erman Amti. 1994. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta Rineka Cipta. Arimbawa, Putu. 2013. âMakalah Pengertian, Makna, Tujuan, dan Fungsi Bimbingan Konselingâ. [Online]. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
Berikutini beberapa contoh landasan psikologi dalam bimbingan konselling bagi setiap orang yang memerlukannya : 1. Landasan Filosofi. Landasan filosofis adalah sebuah landasan yang bisa memberikan petunjuk dan pemahaman bagi seorang konselor dalam melakukan kegiatan bimbingan dan konselingnya. Semua itu agar dapat Seluruh guru di Sekolah Dasar harus mempunyai wawasan mengenai apa itu bimbingan dan konseling. Karena secara sadar, di Sekolah Dasar tidak disediakan secara khusus guru BK. Maka dari itu, secara khusus setiap guru, baik guru kelas maupun guru mata pelajaran di Sekolah Dasar adalah include sebagai guru BK. Oleh karena itu, sengaja penulis mengedepankan perananan guru di Sekolah Dasar sekaligus sebagai konselor. Memperluaspengetahuan mahasiswa dalam ilmu ke BK an. 2. Membantu mahasiswa dalam mengembangkan potensi menulis. 3. Menggali apakah ada hubungan antara BK pribadi sosial dengan bimbingan keluarga. 4. Mahasiswa dapat mengetahui permasalahan apa saja yang ada dalam keluarga. 5. Mengembangkan teknik-teknik konseling. Bidang Layanan Bimbingan KonselingBidang layanan bimbingan dan konseling merupakan jenis dari bidang pelaksanaan layanan yang berhubungan dengan perkembangan siswa secara menyeluruh. Bidang layanan bimbingan dan konseling secara menyeluruh meliputi empat bidang dasar yaitu pengembangan akademis, pengembangan karier, pribadi dan pembangunan Prayitno 2004 menyebutkan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah secara umum dilaksanakan dalam 6 enam bidang layanan meliputi; Kehidupan dan perkembangan sosial, kemasyarakatan dan kewarganegaraan, Kehidupan dan perkembangan kegiatan karier dan pekerjaan, Kehidupan dan perkembangan kegiatan pembelajaran diri, Kehidupan dan perkembangan pribadi, Kehidupan berkeluarga, Kehidupan demikian, bidang-bidang pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah dilaksanakan dalam enam bidang layanan sebagai berikut ini1. Bidang Sosial Bimbingan dan KonselingBidang sosial, merupakan bidang pelaksanaan layanan bimbingan dan konselingyang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan dalam hal hubungan sosial yang sehat dan efektif baik itu dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan lingkungan sosial yang lebih luas. Bidang sosial ini bertujuan membantu peserta didik memahami diri dalam kaitannya dengan interaksi dirinya dengan lingkungan yang didasari dengan etika dan budi pekerti luhur, serta tanggung jawab layanan bidang sosial bimbingan dan konseling membantu siswa dalam proses sosialisasi untuk mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial. Bidang sosial pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling ini memuat pokok-pokok materi berikutPengembangan kemampuan dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan dengan baik dan kemampuan dalam bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di rumah, di sekolah, dan di lingkungan hubungan yang dinamis dan harmonis dengan teman kemampuan dalam menerima dan mengemukakan pendapat serta berargumentasi secara dinamis kreatif dan tentang kehidupan layanan bidang sosial bimbingan dan konseling antara lain sebagai berikut inia. Layanan Informasi Bimbingan dan KonselingLayanan informasi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling mencakup informasi tentang keadaan masyarakat dewasa ini yang dapat mencakup perkembangan masyarakat, makna ilmu pengetahuan dan pentingnya IPTEK dalam kehidupan manusia serta informasi terkait yang menunjang perkembangan peserta Layanan Orientasi Bimbingan dan KonselingLayanan orientasi bimbingan dan konseling dalam bidang sosial adalah mengenai suasana, lembaga dan objek-objek pengembangan sosial seperti hubungan sosial antar indivdu, hubungan dalam keluarga, organisasi atau lembaga tertentu, dalam acara sosial Bidang Karir Bimbingan dan KonselingBidang karier bimbingan dan konseling, yaitu bidang pelaksanaan layanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan dalam kaitannya dengan kehidupan karir. Bidang karir bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik mengenal dunia kerja agar dapat menentukan kemana selanjutnya mereka akan melangkah setelah lulus dan mengetahui potensi diri yang dimiliki agar dapat diterapkan dengan kehidupannya serta dapat membaca peluang karier yang tersedia di lingkungan Winkel 2005114 bimbingan karier adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karier juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi. Bentuk-bentuk layanan bidang karir bimbingan dan konseling antara lainLayanan informasi kemampuan diri sendiri, yang mencakup kemampuan intelektual, bakat khusus dibidang akademik, dllLayanan informasi tentang lingkungan yang relevan dalam perencanaan karier, yang mencakup informasi karier career information, informasi pendidikan educational information, dan informasi jabatan vocational information.3. Bidang Belajar Bimbingan dan KonselingBidang belajar bimbingan dan konseling merupakan pelaksanaan layanan yang membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri. Bidang belajar bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik dalam mengenal, menumbuhkan dan mengembangkan diri, serta sikap kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan program belajar di bentuk layanan Bidang belajar bimbingan dan konseling antara lainOrientasi kepada siswa khususnya siswa baru mengenai tujuan sekolah, isi kurikulum pembelajaran, struktur organisasi sekolah, cara-cara belajar yang tepat, dan penyesuaian diri dengan corak pendidikan di sekolah atau dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajarBantuan dalam memilih jurusan atau program studi yang sesuaidan lainnya4. Bidang Pribadi Bimbingan dan KonselingBidang pribadi bimbingan dan konseling merupakan pelaksanaan layanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kemampuan, bakat dan minat, serta kondisi yang sesuai dengan kepribadian dan kebutuhan dirinya. Bidang pribadi bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu peserta didik dalam mengenal diri sendiri agar dapat menjadi pribadi yang baik dan dapat mengambil keputusan tentang dirinya materi dalam bidang pribadi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling antara lainPenanaman sikap dan kebiasaan beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada peserta dan pemahaman tentang kekuatan diri dan pemahaman tentang bakat dan minat dan pemahaman tentang kelemahan diri sendiri dan usaha-usaha kemampuan mengambil keputusan sederhana dan mengarahkan lainnya5. Bidang Keluarga Bimbingan dan KonselingBidang keluarga bimbingan dan konseling adalah pelaksanaan layanan yang diberikan kepada individu khusus dalam memahami peran yang tepat dalam kehidupan keluarga sehingga mampu menciptakan keharmonisan dalam kehidupan keluarga, dapat menciptakan dan menyesuaikan diri dengan norma-norma keluarga, serta berperan aktif dalam menciptakan keluarga yang keluarga bimbingan dan konseling juga diharapkan dapat membantu individu yang akan berkeluarga dalam memahami tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga. Juga diharapkan dengan pelaksanaan layanan bidang keluarga bimbingan bimbingan dan konseling ini semua anggota keluarga berbagi dan berperan sesuai dengan perannya masing-masing, harmonis dan Bidang Keberagamaan Bimbingan dan KonselingDalam kehidupan beragama, tugas setiap individu tidak hanya sekedar menampilkan nuansa spiritual dan/ atau ritual keagamaan dalam kehidupan, melainkan hal yang sepenuhnya mendasari aktivitas individu dalam semua bidang dalam kehidupan beragama. Dalam hal ini sering dipertanyakan, bagaimana posisi kehidupan beragama dalam pelayanan bimbingan dan konseling untuk anak-anak pada tahap perkembangan usia dini dan pendidikan dasar dan menengah. Untuk itu perlu diketahui bahwa tanggung jawab atas arah dan aktifitas keagamaan anak pada taraf perkembangan itu berada ditangan, bahkan menjadi hak, orang tua mereka. Setelah anak menjadi dewasalah kehidupan beragama menjadi hak dan tanggung jawab individu yang telah menjadi ke enam bidang layanan bimbingan dan konseling itu yang menjadi dasar dari aktivitas kehidupan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling digerakan oleh konselor sekolah atau guru bimbingan dan konseling. Pelaksanaan pada bidang layanan bimbingan dan konseling yang satu dengan yang lainnya dapat saling terkait, namun keterkaitan seperti itu tidak selalu perlu menjadi penekanan dalam Sukardi, Dewa, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah, Jakarta PT Rineka Cipta, 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis Integrasi. Jakarta PT Raja Grafindo PersadaWinkel, W. S, dan Hastuti, Sri, Bimbingan Dan Konseling di Institusi Pendidikan, Yogyakarta Madia Abadi, Sri Hastuti. 1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta PT GramediaBimbingan dan konseling adalah upaya dalam memberikan pelayanan bantuan kepada anak agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal. Tujuan bimbingan dan konseling agar anak dapat memilih, mempersiapkan diri, memegang tanggung jawab dan mendapatkan hal yang berharga dari keputusan yang diambilnya. Bimbingan dan Konseling Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29/1990 tentang Pendidikan Menengah Pasal 27 Ayat 1, bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Sedangkan menurut Surat Keputusan Mendikbud No. 025/1995 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, menyebutkan bahwa Bimbingan dan Konseling BK adalah layanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku. Berikut ini beberapa definisi dan pengertian bimbingan dan konseling dari beberapa sumber buku Menurut Azzet 201311, bimbingan dan konseling adalah upaya pemberian bantuan kepada anak didik agar dapat memahami dirinya sehingga sanggup mengarahkan diri dan bertindak dengan baik sesuai dengan perkembangan jiwanya. Upaya ini dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Menurut Prayetno, dkk 20042, bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi,bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karir, berdasarkan norma-norma yang berlaku. Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling Tujuan bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya, berbagai latar belakang yang ada seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi, serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya Prayetno dkk, 2009114. Secara khusus layanan bimbingan dan konseling memiliki tujuan sebagai berikut Balitbang, 200616 Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan peserta didik di masa yang akan datang. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh peserta didik seoptimal mungkin. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat. Mengetahui hambatan dan kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat. Bimbingan dan konseling berfungsi sebagai pemberi layanan kepada peserta didik agar masing-masing peserta didik dapat berkembang secara optimal sehingga menjadi pribadi yang utuh dan mandiri. Adapun fungsi-fungsi bimbingan dan konseling dijelaskan sebagai berikut Hallen, 200360 a. Fungsi Pemahaman Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik. b. Fungsi Pencegahan Fungsi pencegahan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul yang akan dapat mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan, kerugian-kerugian tertentu dalam proses perkembangannya. c. Fungsi Pengentasan Melalui fungsi pengentasan ini pelayanan bimbingan dan konseling akan menghasilkan terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta didik. Pelayanan bimbingan dan konseling berusaha membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik, baik dalam sifatnya, jenisnya maupun bentuknya. d. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan Fungsi pemeliharaan dan pengembangan adalah fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpeliharanya dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara terarah, mantap dan berkelanjutan. e. Fungsi Advokasi Fungsi advokasi yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan teradvokasi atau pembelaan terhadap peserta didik dalam rangka upaya pengembangan seluruh potensi secara optimal. Asas-Asas Bimbingan dan Konseling Menurut Prayetno 2009115, asas-asas bimbingan dan konseling yaitu asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kekinian, kemandirian, kegiatan, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan dan tut wuri handayani. Adapun penjelasan mengenai asas-asas tersebut adalah sebagai berikut Asas Kerahasiaan. Asas kerahasiaan ini menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan tentang peserta didik klien yang menjadi sasaran layanan. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaannya benar-benar terjamin. Asas Kesukarelaan. Jika asas kerahasiaan benar-benar sudah tertanam pada diri siswa atau klien, maka sangat dapat diharapkan bahwa mereka yang mengalami masalah akan dengan sukarela membawa masalahnya itu kepada pembimbing untuk meminta bimbingan. Asas Keterbukaan. Bimbingan dan konseling yang efisien hanya berlangsung dalam suasana keterbukaan. Baik klien maupun konselor harus bersifat terbuka. Keterbukaan ini bukan hanya sekadar berarti bersedia menerima saran-saran dari luar tetapi dalam hal ini lebih penting dari masing-masing yang bersangkutan bersedia membuka diri untuk kepentingan pemecahan masalah yang dimaksud. Asas Kekinian. Masalah individu yang ditanggulangi adalah masalah yang sedang dirasakan bukan masalah yang sudah lampau, dan bukan masalah yang akan dialami masa mendatang. Asas kekinian juga mengandung pengertian bahwa konselor tidak boleh menunda-nunda pemberian bantuan. Dia harus mendahulukan kepentingan klien dari pada yang lain. Asas Kemandirian. Dalam memberikan layanan pembimbing hendaklah selalu menghidupkan kemandirian pada diri orang yang dibimbing, jangan sampai orang yang dibimbing itu menjadi tergantung kepada orang lain, khususnya para pembimbing/ konselor. Asas Kegiatan. Usaha layanan bimbingan dan konseling akan memberikan buah yang tidak berarti, bila individu yang dibimbing tidak melakukan kegiatan dalam mencapai tujuan-tujuan bimbingan. Hasil-hasil usaha bimbingan tidak tercipta dengan sendirinya tetapi harus diraih oleh individu yang bersangkutan. Asas Kedinamisan. Upaya layanan bimbingan dan konseling menghendaki terjadinya perubahan dalam individu yang dibimbing yaitu perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Perubahan tidaklah sekadar mengulang-ulang hal-hal lama yang bersifat monoton, melainkan perubahan yang selalu menuju ke suatu pembaruan, sesuatu yang lebih maju. Asas Keterpaduan. Layanan bimbingan dan konseling memadukan berbagai aspek individu yang dibimbing, sebagaimana diketahui individu yang dibimbing itu memiliki berbagai segi kalau keadaanya tidak saling serasi dan terpadu justru akan menimbulkan masalah. Asas Kenormatifan. Usaha bimbingan dan konseling tidak boleh bertentangan dengan norma-norma yang berlaku, baik ditinjau dari norma agama, norma adat, norma hukum/negara, norma ilmu ataupun kebiasaan sehari-hari. Asas kenormatifan ini diterapkan terhadap isi maupun proses penyelenggaraan bimbingan dan konseling. Asas Keahlian. Usaha layanan bimbingan dan konseling secara teratur, sistematik dan dengan mempergunakan teknik serta alat yang memadai. Untuk itu para konselor perlu mendapatkan latihan secukupnya, sehingga dengan itu akan dapat dicapai keberhasilan usaha pemberian layanan. Asas Alih tangan. Asas ini mengisyaratkan bahwa bila seorang petugas bimbingan dan konseling sudah mengerahkan segenap kemampuannya untuk membantu klien belum dapat terbantu sebagaimana yang diharapkan, maka petugas ini mengalih-tangankan klien tersebut kepada petugas atau badan lain yang lebih ahli. Asas Tutwuri handayani. Asas ini menunjukkan pada suasana umum yang hendaknya tercipta dalam rangka hubungan keseluruhan antara pembimbing dan yang dibimbing. Daftar Pustaka Azzet, Akhmad Muhaimin. 2013. Bimbingan & Konseling di Sekolah. Jogjakarta Ar-Ruzz Media. Prayetno dkk. 2004. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling. Jakarta Depdiknas. Prayetno dan Emti, Erman. 2009. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta Rieneka Cipta. Balitbang. 2006. Panduan dan Pengembangan Diri Pedoman untuk Satuan Pendidika Dasar dan Menengah. Jakarta BSNP dan PUSBANGKURANDIK. Hallen, A. 2002. Bimbingan dan Konseling. Jakarta Ciputat Pers.
Psikologidan pendidikan sama-sama mempelajari mengenai perilaku manusia. Kemudian dari ilmu psikologi dan pendidikan melahirkanlah psikologi pendidikan. Psikologi pendidkan berada diantara ilmu psikologi dan pendidikan.Kemudian dari hal tersebut turunlah menjadi bimbingan konseling yang mulai berkembang di Indonesia.Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Singaraja - Puluhan mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha Undiksha baru-baru ini berpartisipasi dalam pelatihan dasar konseling dan dilantik sebagai tutor sebaya. Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Unit Penunjang Akademik Bimbingan dan Konseling UPA-BK Undiksha pada Rabu 31/5/2023. Tujuan keterlibatan mahasiswa dalam peran sebagai tutor sebaya ini adalah untuk memperkuat dan mempermudah jangkauan layanan konseling kepada civitas akademika dan masyarakat yang berlangsung di Ruang Seminar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA Undiksha ini dihadiri oleh dua narasumber ahli. Mas Jayanti, Psikolog, tenaga penyusun bahan bimbingan disiplin Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Buleleng, serta Gede Danu Setiawan, seorang dosen dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Panji Sakti, Singaraja. Gede Danu Setiawan juga merupakan alumni pelatihan ini dibuka oleh Drs. I Made Yasa, Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Undiksha, yang mewakili Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama. Drs. I Made Yasa memberikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan ini dan jumlah mahasiswa yang berpartisipasi. Menurutnya, keterlibatan mahasiswa sebagai konselor atau tutor sebaya adalah harapan Undiksha untuk memberikan pelayanan bimbingan dan konseling yang lebih maksimal dan dapat mencakup lebih banyak orang. Layanan tersebut tidak hanya ditujukan kepada civitas akademika Undiksha, tetapi juga kepada masyarakat di luar kampus. Drs. I Made Yasa menjelaskan, "Karena masyarakat sekarang ada yang memerlukan layanan. Sehingga layanan bimbingan konseling dari Undiksha perlu diperluas." Sementara itu, Dewi Arum Widhiyanti Metra Putri, Ketua UPA-BK Undiksha, mengungkapkan bahwa pelatihan dan pelantikan tutor sebaya ini diikuti oleh 62 mahasiswa. Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, keberadaan tutor sebaya telah menjadi kekuatan UPA-BK dalam memberikan pelayanan dan memberikan ide-ide serta inovasi terhadap program yang dilaksanakan. Berdasarkan hasil pendataan dan konferensi kasus, pemanfaatan jasa tutor sebaya untuk bimbingan dan konseling oleh mahasiswa Undiksha cukup tinggi. Pada tahun ini dan ke depan, Undiksha berencana untuk memperluas pelayanan yang ditujukan kepada masyarakat umum dan khususnya memberikan pendampingan kepada anak-anak panti sosial. Program ini juga merupakan bentuk implementasi dari tanggung jawab sosial perguruan tinggi dalam pengabdian kepada masyarakat. hms Lihat Pendidikan Selengkapnya
403 Forbidden